Jumat, 10 April 2009

Jurus Hemat, Bayar Pajak!

Gejolak harga minyak yang terjadi dalam dua tahun terakhir membuat politik energi Indonesia menjadi salah kaprah.Masyarakat pun jadi korban karena beban pajak bertambah.

Subsidi dan pemborosan sering disebut-sebut sebagai masalah terbesar yang dihadapi Indonesia. Terlebih jika terkait subsidi dan pemborosan di sektor energi.Maklum,sektor energi menjadi ranah yang penting bagi perekonomian Indonesia. Sebab, sektor ini tidak hanya sebagai penyedia sumber energi bagi sektor-sektor ekonomi lain, tetapi juga masih diandalkan untuk menjadi salah satu penyumbang penerimaan negara terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ketergantungan perekonomian Indonesia, dan APBN khususnya,terhadap kinerja di sektor energi nasional tampak makin jelas terlihat dalam beberapa tahun terakhir (utamanya sejak 2004/2005) seiring kecenderungan tingginya harga minyak mentah dunia. Gejolak harga minyak yang terjadi dalam dua tahun terakhir membuat politik energi Indonesia menjadi salah kaprah.

Maklum,selama ini politik energi Indonesia terpusat pada konsumsi bahan bakar minyak (BBM) .Akibatnya,pemerintah pun pusing kepala ketika harga minyak dunia menyentuh USD100 per barel akhir tahun lalu. Contohnya, karena tingginya harga minyak dunia,PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun ini diproyeksikan akan membelanjakan Rp65 triliun hingga Rp70 triliun hanya untuk membeli BBM.Subsidi pemerintah diperkirakan mencapai Rp65 triliun dari Rp25,5 triliun yang sebelumnya telah dialokasikan dalam APBN 2008. Tak pelak,hal ini membuat subsidi dalam APBN semakin membengkak.

Setidaknya subsidi listrik sekitar Rp30 triliun per tahun menjadi satu bukti beban yang harus ditanggung pemerintah.Namun sejatinya,besarnya subsidi ini tidak lain disebabkan besarnya subsidi bahan bakar minyak (BBM) - sekitar Rp68 triliun- sehingga menciptakan timbunan subsidi yang besarpula.Subsidi ini menguras APBN dan menciptakan struktur APBN menjadi tidak sehat. Faktor inilah yang kemudian membuat pemerintah mencari jurus jitu untuk memangkas subsidi dan menekan pemborosan.

Di satu sisi,imbauan untuk hidup hemat memang perlu didukung agar ketersediaan energi Indonesia bisa dipertahankan dan Indonesia tidak melulu terjerembab ke dalam jurang krisis energi.Tetapi,imbauan tersebut menjadi kurang tepat mengingat kecenderungan pertambahan permintaan akan energi dalam jangka panjang. Pemerintah pun menggulirkan sejumlah rencana dan program di sektor energi khususnya listrik.Salah satunya, program insentif dan disinsentif yang rencananya akan mulai diterapkan bulan ini.

Sebagai upaya penghematan, pemerintah rencananya akan membagikan sekitar 50 juta lampu hemat energi.Jurus jitu lainnya,pemerintah merencanakan akan mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap daya listrik 1.300 volt ampere (VA) yang notabene kebutuhan strategis konsumen rumah tangga.Tetapi, langkah ini menimbulkan pertanyaan di mata publik. Jangan-jangan ini hanya dalih bagi pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) dengan cara terselubung. Maklum,pemerintah telah "terbelenggu"dengan sikap yang dibuatnya ketika menyebutkan tidak akan ada kenaikan TDL hingga 2009.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimnyu,pengenaan PPN ini agar pelanggan listrik berhemat,bukan semata-mata untuk menggenjot penerimaan pajak,apalagi berupaya menaikkan TDL. Jika pengenaan PPN -yang hingga kini terus dibahas- jadi diterapkan, setidaknya potensi peningkatan pendapatan pemerintah dari pajak sebesar Rp1,5 triliun-2 triliun bisa diraih. Hal ini secara tidak langsung mengurangi subsidi.Tetapi, sejatinya pengurangan subsidi hanya akan terjadi jika terjadi pengurangan konsumsi BBM dan PLN bisa meningkatkan pendapatan operasi.

Wajar jika akhirnya muncul anggapan bahwa strategi pemerintah untuk mengurangi subsidi listrik dengan mengenakan PPN kepada pelanggan rumah tangga menengah ke bawah sebagai "cara kilat" pemerintah untuk menutup luka APBN yang telah berdarah-darah akibat politik energi yang salah kaprah tadi.

Sang Pemimpi


A. SINOPSIS Novel Sang Pemimpi menceritakan tentang sebuah kehidupan tiga orang anak Melayu Belitong yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron yang penuh dengan tantangan, pengorbanan dan lika-liku kehidupan yang memesona sehingga kita akan percaya akan adanya tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan kekuasaan Allah. Ikal, Arai, dan Jimbron berjuang demi menuntut ilmu di SMA Negeri Bukan Main yang jauh dari kampungnya. Mereka tinggal di salah satu los di pasar kumuh Magai Pulau Belitong bekerja sebagai kuli ngambat untuk tetap hidup sambil belajar. Ada Pak Balia yang baik dan bijaksana, beliau seorang Kepala Sekolah sekaligus mengajar kesusastraan di SMA Negeri Bukan Main, dalam novel ini juga ada Pak Mustar yang sangat antagonis dan ditakuti siswa, beliau berubah menjadi galak karena anak lelaki kesayangannya tidak diterima di SMA yang dirintisnya ini. Sebab NEM anaknya ini kurang 0,25 dari batas minimal. Bayangkan 0,25 syaratnya 42, NEM anaknya hanya 41,75. Ikal, Arai, dan Jimbron pernah dihukum oleh Pak Mustar karena telah menonton film di bioskop dan peraturan ini larangan bagi siswa SMA Negeri Bukan Main. Pada apel Senin pagi mereka barisnya dipisahkan, dan mendapat hukuman berakting di lapangan sekolah serta membersihkan WC. Ikal dan Arai bertalian darah. Nenek Arai adalah adik kandung kakek Ikal dari pihak ibu,ketika kelas 1 SD ibu Arai wafat dan ayahmya juga wafat ketika Arai kelas 3 sehingga di kampung Melayu disebut Simpai Keramat. Sedangkan Jimbron bicaranya gagap karena dulu bersama ayahnya bepergian naik sepeda tiba-tiba ayahnya kena serangan jantung dan Jimbron pontang-panting membawa ayahnya panik. Ia sangat antusias sekali dengan kuda, segala macam kuda ia tahu. Ayah Ikal bekerja di PN Timah Belitong, ayahnya pendiam tapi kasih sayangnya sangat besar, dia bersepeda ke Magai 30 kilometer hanya untuk mengambil rapot anaknya di SMA Negeri Bukan Main. Dan ibu Ikal menyiapkan baju safari ayah dengan menyalakan setrika arang dan gesit memercikan air pandan dan bunga kenanga yang telah direndam semalam. Ketika belajar di lapangan sekolah Pak Mustar berkata : “Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Disanalah orang belajar science, sastar, dan seni hingga mengubah peradaban”. Ikal dan Arai tak berkedip ketika Pak Balia memperlihatkan gambar yang tampak seorang pelukis dibelakang kanvas berdiri menjulang Menara Eiffel yang menunduk memerintahkan Sungai Seine agar membelah diri menjadi dua tepat dikaki-kakinya. Saat itulah mereka mengkristalkan harapan agung dengan statement yang sangat ambisius : Cita-cita kami adalah kami ingin sekolah ke Prancis! Ingin menginjakan kaki di altar suci almamater Sorbonne, ingin menjelajah Eropa sampai ke Afrika. “Kita tak’kan pernah nendahului nasib!” Teriak Arai. ”Kita akan sekolah ke Prancis, menjelajahi Eropa sampai Afrika! Apapun yang terjadi!” Dengan perjuangan hidup mesti serba terbatas dan banyak rintangan Ikal dan Arai akhirnya diterima kuliah di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis. Sedangkan Jimbron tetap di Belitong mengurusi kuda milik capo. B. Kutipan bagian menarik Dalam novel Sang Pemimpi ini bagian menarik menurut saya yaitu ketika Arai, Ikal, dan Jimbron mendapat hukuman membersihkan WC sekolah oleh Pak Mustar. Di bagian ini akan ditemukan kisah yang kocak, tegang, serta menyentuh. Kita akan tahu arti persahabatan dimana bisa berbagi suka dan duka. Kutipan ini antara lain : Jimbron yang gagap ikhlas saja menerima hukuman Pak Mustar bahkan dengan ekspresi gembira mulutnya tidak berhenti berceloteh tentang berbagai macam kuda. Sementara nun tinggi di langit-langit WC ada manusia laba-laba spiderman Arai sedang merayapi plafon, tubuhnya diikat tali-temali. Telingaku panas tapi aku diam saja. Bertahun-tahun dekat denganku seharusnya dia tahu, aku diam pertanda marah. ”Tapi yang lebih hebat adalah kuda Kanada, Kal. Bukan main binatang itu. Aiiiiih...bukan main mamalia itu!! Kuda Kanada mandi salju pada suhu minus dua puluh derajat, Kal!! Min..minus du..dua puluh derajat!! Kau dengar itu Kal? Kalau kau mandi dalam suhu minus dua puluh derajat Kal, itulah mandimu yang terakhir!” Ingin aku menggosok gigi Jimbron dengan sikat ubin WC ini, tapi aku masih sabar. ”Kuda balap..kuda sembrani..kuda Jengish Khan..kuda India..tapal kuda..” Dan setiap aku mendengar satu kata kuda, maka satu anak tangga aku naik ke puncak kemarahan. Suatu kemarahan karena rasa bosan akan cerita kuda dari Jimbron yang telah kutahan sejak dua jam yang lalu, sejak bertahun-tahun yang lalu. Kuda Jimbron adalah tetesan air yang terus-menerus menghujam batu karang kesabaranku. Dan setelah sekian tahun, siang ini batu karang itu retak, beberapa tetes air lagi ia akan terbelah. ”..Kuda Persia..kuda Afrika..kuda troya..diperkuda..kuda siluman..” Aku kelelahan dan stres. Aku tak tahan lagi dengan siksaan hikayat kuda. Semua ini harus dihentikan hari ini, hari ini juga!! ”Tapi kuda Australia!! Ya, kuda Aus..tra..lia, adalah yang terhebat dari semua jenis kuda yang ada di muka bumi ini, Kal!! Kuda Aus..tra..lia best of the best of the best of the best!! Hewan itu lebih tampan dari manusia!!” Darahku mendidih. Aku mencapai puncak emosi. “Yang dapat menandingi kuda Australia hanya kuda Arab, Kal!! Tahukah kau mengapa pria jantan dijuluki kuda Arab?! Astaga Kal, kaki belakang hewan itu seperti ada tiga!! Kau paham maksudku??! Akhirnya, batu karang kesabaranku terbelah. Aku meledak. ”Diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmm!!!” Aku bangkit, berteriak sekuat tenaga membentak Jimbron sambil membanting sikat gigi, lap, dan pahat. Brughh!! Arai yang tengah mengumpulkan kotoran kelelawar terperanjat. Jika tidak mengikatkan dirinya pada balok plafon, dia sudah terhempas ke lantai. Kotoran kelelawar dari atas Arai tumpah seperti hujan bubuk belerang menimpa kepala Jimbron yang berdiri gemetar. ia tak mampu bergerak karena kaget pada gertakanku. ”Aku sudah muak, Bron!! Muak!! Muak!! Muak dengan cerita kudamu itu! Apa tidak ada topik lain,jiwamu sudah dirasuki setan kuda!!” Jimbron berdiri mematung pucat pasi.Ia seakan tak percaya aku tega membentaknya sekeras itu. Kejadian ini terjadi refleks, sangat cepat di luar kendaliku. Kemarahan setinggi puncak telah melukai hati Jimbron yang tak pernah dihardik dengan keras oleh pendeta Geovanny yang telah membesarkannya dengan kehalusan budi dan tutur kata. Ikal berdiri lemas merasa bersalah pada Jimbron, pada Arai, bahkan pada pendeta Geo. Sambil kuelus-elus punggung, kubimbing ia berjalan menuju kantin sekolah Jimbron tersedu sedan tanpa air mata, Jimbron terpukul. “Maafkan aku, Bron..” kataku lembut. kisah kuda ini sudah keterlaluan. Tidakkah kau ingat, sejak kita SD diajar mengaji oleh Taikong Hanim, sejak itu tidak ada hal lain selain kuda? Kita bukan SD lagi, kita sebentar lagi dewasa akil balig. Berarti semua perbuatan kita telah di hisab oleh Allah dan Allah tidak suka yang berlebih-lebihan. Jimbron terenyuh,wajahnya berangsur cerah. Ikal menceritakan mimpi mereka sekolah di Prancis, merantau ke jawa dan lainnya. Jimbron pun mulai tersenyum kecil, Jimbron telah mendapat pencerahan sekaligus penyembuhan. Ikal telah mendobrak ruang pekat di kepalanya dimana ia terkunci dalam perangkap obsesif kompulsif terhadap kuda. Ikal telah membebaskan dari penderitaannya bertahun-tahun dari penyakit gila kuda. Jimbron meraih tanganku, menyalamiku dengan erat dan mengguncang-guncang tanganku. Senyumnya manis dan pasti. Ikal terharu karena sudah banyak yang berusaha menyembuhkan Jimbron tapi gagal semua. Bahkan Jimbron hampir dimandikan dengan kembang tujuh rupa untuk menghilangkan bayang-bayang kuda yang terus menghantuinya. Pada momen ini kami memahami bahwa persahabatan kami yang lama dan lekat lebih dari saudara, berjuang senasib sepenanggungan, bekerja keras bahu-membahu sampai titik keringat terakhir untuk sekolah dan keluarga, tidur sebantal makan sepiring, susah senang bersama, ternyata telah membuatkan maslahat yang tak terhingga bagi kami. Persahabatan yang berlandaskan cinta kasih itu telah merajut ikatan batin yang demikian kuat dalam kalbuku dan saking kuatnya sampai memiliki tenaga gaib penyembuhan. ”Ikal..!” panggilnya halus sekali, penuh rahasia, dan bersemangat. Sebuah panggilan bermakna ungkapan terima kasih yang besar karena aku telah menyelamatkannya, sekaligus mengandung permohonan maaf yang tulus serta harapan. Ia sangat terharu terhadap kemampuan penyakit gila kudanya yang telah kronis. ”Ya, Jimbron yang baik hati..” jawabku lembut penuh kasih sayang. Rasanya ingin sekali aku memeluknya. Dan bagian yang terharu ketika berbulan-bulan Ikal dan Arai menunggu keputusan pengujian beasiswa. Lima belas orang dari pelamar adalah peluang yang amt sempit. Kalaupun lulus pasti universitasnya sama. Akhirnya tukang pos tiba, setelah magrib surat itu di buka bersama-sama. Aku beranjak membawa suratku dan duduk di rumah panggung kami. Ayah dan ibuku mengikutiku lalu duduk di kanan kiriku. Aku tak sanggup membuka surat itu maka kuserahkan pada ibuku, ayahku menunggu dengan gugup, aku memalingkan muka. Ibuku menbuka dengan berlinang air mata. Detik itu aku tahu aku diterima dengan lulus. Ayahku tersenyum bangga. Aku terbelalak ketika membaca nama universitas yang menerimaku. Alhamdulillah kata ibuku berulang-ulang. Begitu juga dengan Arai. Ikal mengambil surat kelulusan Arai dan membaca kalimat demi kalimat dalam surat surat keputusan yang dipegangnya dan jiwakun seakan terbang. Hari ini seluruh ilmu umat manusia menjadi setitik air di atas samudra pengetahuan Allah. Hari ini Nabi Musa membelah laut merah dengan tongkatnya, dan miliaran bintang gemintang yang berputar dengan eksentrik yang bersilangan, membentuk lingkaran episiklus yang mengelilingi miliaran siklus yang lebih besar, berlapis-lapis tak terhingga di luar jangkauan akal manusia. Saemuanya tertata rapi dalam protokol jagat raya yang diatur tangan Allah. Sedikit saja satu dari miliaran episiklus itu keluar dari orbitnya, maka dalam hitungan detik semesta alam akan meledak menjadi remah-remah. Hanya itu kalimat yang dapat menggambarkan bagaimana sempurnanya Tuhan telah mengatur potongan-potongan mozaik hidupku dan Arai, demikian indahnya Tuhan bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi kami, telah menyimak harapan-harapan sepi dalam hati kami, karena di kertas itu tertulis nama universitas yang menerimanya, sama dengan universitas yang menerimaku, di sana jelas tertulis : Universite de Paris, Sorbonne, Prancis. B. RANGKUMAN 1. What a wonderful world Ikal, Arai, dan Jimbron berjuang demi menuntut ilmu di SMA Negeri Bukan Main yang jauh dari kampungnya. Mereka tinggal di salah satu los di pasar kumuh Magai Pulau Belitong bekerja sebagai kuli ngambat untuk tetap hidup sambil belajar. Ada Pak Balia yang baik dan bijaksana, beliau seorang Kepala Sekolah sekaligus mengajar kesusastraan di SMA Negeri Bukan Main, dalam novel ini juga ada Pak Mustar yang antagonis dan ditakuti siswa, beliau berubah menjadi galak karena anak lelaki kesayangannya tidak diterima di SMA yang dirintisnya ini , sebab NEM anaknya ini kurang 0,25 dari batas minimal. Bayangkan 0,25 syaratnya 42, NEM anaknya hanya 41,75. Saat itu, karena terlambat masuk sekolah, Ikal, Arai, dan Jimbron dikejar oleh Pak Mustar hingga pasar kumuh Magai. Untuk enghindari Pak Mustar, mereka bersembunyi didalam gudan tempat penyimpana ikan milik Nyonya Pho. Namun pada akhirnya mereka ketahuan juga oleh Nyonya Pho dan Pak Mustar. 2. Simpai Keramat. Ikal dan Arai bertalian darah. Nenek Arai adalah adik kandung kakek Ikal dari pihak ibu,ketika kelas 1 SD ibu Arai wafat dan ayahmya juga wafat ketika Arai kelas 3 sehingga di kampung Melayu disebut Simpai Keramat. 3. The Lone Ranger Ikal dan Arai ditakdirkan seperti sebatang jarum di atas meja dan magnet di bawahnya. Sejak kecil mereka melekat ke sana kemari. Ikal semakin dekat dengan Arai karena jarak umur antara Ikal dan saudara laki-lakinya sangat jauh. Arai adalah saudara sekaligus sahabat Ikal. Meskipun mereka seusia, Arai seperti kakak bagi Ikal. Arai selalu melindungi Ikal di manapun ia berada. 4. Biola Nurmi Salah satu ide cemerlang Arai untuk membantu orang lain adalah ketika ia membelanjakan seluruh tabungannya untuk dibelikan bahan-bahan kue yang akan ia serahkan pada ibu Nurmi, agar ibu Nurmi dapat membuat kue yang akan dijual oleh Arai dan Ikal dan ibu Nurmi pun dapat memiliki penghasilan sendiri, sehingga biola milik Nurmi pun tidak perlu digadaikan hanya untuk menghidupi keluargannya. 5. Tuhan Tahu Tapi Menunggu Jimbron memiliki masa lalu yang cukup kelam, yaitu ketika ayahnya mendapat serangan jantung. Ia terpaksa mengantarkan ayahnya tersebut dengan sepeda, namun terlambat, karena ayahnya telah meninggal ketika dalam perjalanan menuju puskesmas. Semenjak saat itu, tutur katanya menjadi tergagap-gagap. Ia menjadi tergila-gila dengan kuda, karena ketika ia menonton film yang berkisahkan tentang seseorang yang mengantarkan orang sakit dengan kuda, dan orang tersebut dapat diselamatkan. Jimbron berpikir, jika saat itu ada kuda, ia pasti akan dapat sampai ke puskesmas lebih cepat sehingga ayahnya dapat diselamatkan. 6. Aku hanya ingin membuatnya tersenyum Jimbron jatuh cinta pada seseorang bernama laksmi, seorang yatim piatu yang dipungut oleh seorang Tionghoa Thongson. Laksmi memilik kisah hidup yang cukup memilukan sehingga ia tidak pernah tersenyum pada siapapun. Jimbron merasa memiliki kisah hidup yang sama denga Laksmi, maka dari itu ia jatuh hati dengan laksmi. 7. Baju safari ayahku Ayah Ikal bekerja di PN Timah Belitong, ayahnya pendiam tapi kasih sayangnya sangat besar, dia bersepeda ke Magai 30 kilometer hanya untuk mengambil rapot anaknya di SMA Negeri Bukan Main. Dan ibu Ikal menyiapkan baju safari ayah dengan menyalakan setrika arang dan gesit memercikan air pandan dan bunga kenanga yang telah direndam semalam. 8. Bioskop Ikal, Arai, dan Jimbron pernah dihukum oleh Pak Mustar karena telah menonton film di bioskop dan peraturan ini larangan bagi siswa SMA Negeri Bukan Main. Pada apel Senin pagi mereka barisnya dipisahkan, dan mendapat hukuman berakting di lapangan sekolah serta membersihkan WC. 9. Sungai lenggang Ikal merasa bahwa apa yang ia kerjakan selama ini, seperti belajar adalah sia-sia. Ia berpikir bahwa ia tidaka akan pernah bisa bersekolah di Sorbonne, Paris, Prancis karena ia miskin. Karena berpikir seperti itu, peringkatnya turun dari 5 menjadi 78. Namun ayahnya tetap mengambilkan rapornya denag semangat dan tetap bangga pada anaknnya. Karena sikap ayahnya yang penuh kesabaran dan kasih sayang serta nasihat Arai, yaitu agar kita selalu mempunyai mimpi, Ikal pun memiliki semangat kembali untuk belajar dan bersekolah. 10. Pangeran mustika raja berana Ikal memberikan kabar kepada Jimbron bahwa tidak lama lagi salah seorang Tionghoa Thongson akan mendatangkan kuda yang berasal dari Australia untuk dibuat peternakan kuda. Hal tersebut membuat JImbron bahagia. Karena terlalu bahagianya, ia sampai tidak bekerja lagi, tidak belajar, dan menjadi pasif. Yang ada dalam pikirannya hanya kuda. Ketiak kuda itu akhirnya datang, ia sangat senang, namun ia tidak dapat memegangnya. Hal tersebut membuatnya frustasi. Karena itu, Arai bekerja dengan orang Tionghoa tersebut dan membuat perjanjian agar ia dapat meminjam salah satu kudanya dan dapat meminjamkan kuda tersebut kepada Jimbron. Jimbron sangat senang dan akhirnya ia pun kembali seperti semula. 11. When I fall in love Aria jatuh cinta pada salah satu teman SMAnya yatu Nirmala yang menduduki peringkat sati di sekolahnya. Untuk mengungkapkan cintanya, ia berguru pada Bang Zaitun yang terkenal dapat dengan mudah menggaet wanita. Pada akhirnya , ia bersepakat menyanyikan lagu When I Fall in Love di luar rumah, depan jendela kamar NIrmala, tentu saja dengan dibantu Ikal. Namun cintanya tetap ditolak. 12. Ekstrapolasi kurva yang menanjak Pada akhirnya, ikal lulus SMA dengan peringkat 3. Tentu saja hal ini membuat ayahnya bangga. Ia barsama Arai berencana untuk pergi ke Jakarta dengan menumpang kapal barang. Ia berencana akan pergi dan bertahan hidup di Jakarat dengan uang yang selama ini ia kumpulkan dengan emnjadi kuli ngambat. Ia dan Arai ingin melanjutkan sekolah di Jakarta. 13. Ciputat. Setelah sampai di Jakarta, ikal dan Arai bekerja serabutan, mulai dari menjadi buruh, tukang foto kopi, tukang pos, dll. Sedangkan Arai pergi merantau lagi ke Kalimantan dan kerja di sebuah toko permata. Sambil bekerja , dengan uang yang mereka peroleh, mereka berusaha melanjutkan pendidikan. Ikal melanjutkan pendidikannya di Universita Indonesia. 14. Wewenang ilmiah Setelah lulus Universitas. Mereka berusaha melanjutkan pendidikan mereka dan impian mereka dengan mengikuti tes agar mendapatkan beasiswa. Smabil menunggu hasil pengumuman, mereka pulang ke tanah Belitong. Mereka bertemu kembali dengan ayah, ibu, dan saudara-saudara serta Jimbron yang kini telah menikah dengan Laksmi. 15. Episiklus Setelah menunggu selama 2 minggu, akhirnya surat pengumuman tersebut datang, dan ternyata mereka diterima di universitas yang sama yaitu Universita Sorbonne, Paris, Prancis. Dengan perjuangan hidup mesti serba terbatas dan banyak rintangan Ikal dan Arai akhirnya diterima kuliah di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis. Sedangkan Jimbron tetap di Belitong mengurusi kuda milik capo. C. DEFINISI UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR EKSTRINSIK MENURUT BEBERAPA AHLI Menurut A.G.Sutoyo unsur-unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud analisis intrinsik adalah mencoba memahami suatu karya sastra berdasarkan informasi-informasi yang dapat ditemukan di dalam karya sastra aitu atau secara eksplisit terdapat dalam karya sastra. Unsure-unsur intrinsic terbagi atas : I. TOKOH Yang dimaksud dengan tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita. II. PENOKOHAN Yang dimaksud penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Ada beberapa metode penyajian watak tokoh III. ALUR Alur adalah urutaan atau rangkaian peristiwa dalam cerita rekaan. Urutan peristiwa dapat tersusun berdasarkan tiga hal, yaitu a. Berdasarkan urutan waktu terjadinya. Alur dengan susunan peristiwa berdasarkan kronologis kejadian disebut alur linear b. Berdasarkan hubungan kausalnya/sebab akibat. Alur berdasarkan hubungan sebab-akibat disebut alur kausal. c. Berdasarkan tema cerita. Alur berdasarkan tema cerita disebut alur tematik. IV. LATAR Latar dibedakan menjadi dua, yaitu1. Latar fisik/material. Latar fisik adalah tempat dalam ujud fisiknya (dapat dipahami melalui panca indra).Latar fisik dapat dibedakan menjadi dua, yaitua. Latar netral, yaitu latar fisik yang tidak mementingkan kekhususan waktu dan tempat.b. Latar spiritual, yaitu latar fisik yang menimbulkan dugaan atau asosiasi pemikiran tertentu.2. Latar sosial. Latar sosial mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok sosial dan sikap, adat kebiasaan, cara hidup, bahasa, dan lain-lain. V. SUDUT PANDANG Bennison Gray membedakan pencerita menjadi pencerita orang pertama dan pencerita orang ketiga.1. Pencerita orang pertama (akuan).Yang dimaksud sudut pandang orang pertama adalah cara bercerita di mana tokoh pencerita terlibat langsung mengalami peristiwa-peristiwa cerita. Ini disebut juga gaya penceritaan akuan.Gaya penceritaan akuan dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Pencerita akuan sertaan, yaitu pencerita akuan di mana pencerita menjadi tokoh sentral dalam cerita tersebut. 2. Pencerita akuan taksertaan, yaitu pencerita akuan di mana pencerita tidak terlibat menjadi tokoh sentral dalam cerita tersebut. 3. Pencerita orang ketiga (diaan).Yang dimaksud sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang bercerita di mana tokoh pencnerita tidak terlibat dalam peristiwa-peristiwa cerita. VI. AMANAT Amanat adalah suatu pelajaran atau makna penting yang dapat diambil dalam sebuah karya sastra, misalnya novel, cerpen, roman, dan lain-lain. D. Unsur Intrinsik Novel Sang Pemimpi 1. Tema Novel ini memiliki tema tentang persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi atau pengharapan. 2. Amanat Terdapat banyak amanat yang terkandung dalam novel ini diantaranya : a. Kita harus percaya akan keagungan dan kekuasaan Allah SWT. b. Menjalin persahabatan dengan baik, saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing. c. Pengorbanan harus dibarengi dengan kesabaran dan tetap optimis. d. Gantungkan cita-cita setinggi langit. e. Keterbatasan, kemiskinan bukan penghalang meraih cita-cita karena itu berusaha dan berdoa sangat diperlukan. f. Saling membantu, menghargai kepada sesama. 3. Alur Dalam novel ini menggunakan alur maju dan mundur. Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa. 4. Tokoh dan Watak 1. Ikal : baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma Irama 2. Arai : pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin, pantang menyerah 3. Jimbron : polos, gagap bicara, baik, sangat antusias pada kuda 4. Pak Balia : baik, bijaksana, pintar 5. Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras 6. Ibu Ikal : baik, penuh kasih sayang 7. Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang Dan tokoh lain Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan Laksmi adalah tokoh pendukung dalam novel ini. 5. Latar/tempat dan Waktu Dalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau Magai Balitong, los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop, di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan malam. 6. Sudut Pandang Pengarang Andrea Hirata menggunakan sudut pandang orang pertama (aku) karena dalam novel ini lebih banyak menyebutkan Aku.

Minimnya Anggaran Pendidikan

KONDISI pendidikan di Indonesia terasa kian memburuk. Kualitas pendidikan di Indonesia termasuk dalam jajaran terburuk di kawasan Asia Tenggara. Indonesia menempati peringkat kedua terburuk di Asia Tenggara setelah Myanmar (UNDP 2000), setahun kemudian Political and Economic Risk Consultancy “mendaulat” pendidikan Indonesia sebagai yang terburuk di Asia. Hal yang sama juga dilaporkan oleh UNESCO dan The World Economic Forum. Untuk sektor pendidikan tinggi, empat universitas terbaik Indonesia menempati jajaran terbawah dalam peringkat universitas di wilayah Asia Pasifik versi Newsweek.

Di Indonesia pendidikan menjadi barang yang mahal. Alokasi anggaran pendidikan yang minim mengakibatkan peserta didik menjadi sumber utama pembiayaan penyelenggaraan pendidikan (selain dari penyewaan aset kampus, dan penjualan hasil penelitian). Inilah yang membuat biaya sekolah dan kuliah semakin mahal. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sudah berstatus BHMN, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) memungut uang pangkal jutaan hingga puluhan juta rupiah. UI misalnya, tahun 2005 untuk pertama kalinya menerapkan uang pangkal atau admission fee(Kompas, 21 Juli 2004). Pada saat yang bersamaan di sekolah-sekolah negeri, pada awal tahun ajaran biaya masuk siswa baru dan iuran bulanan yang ditetapkan sekolah melonjak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Minimnya alokasi anggaran untuk pendidikan telah mengakibatkan terjadinya komersialisasi atau swastanisasi pendidikan dengan berkedok pada otonomi kampus dan sekolah. bagi peserta jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) sebesar Rp 5 juta-Rp 25 juta dan Program Prestasi Minat Mandiri (PPMM) Rp 25 juta-Rp 75 juta. UGM memberlakukan Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA) yang besarnya mencapai Rp 20 juta dan berlaku untuk untuk jalur SPMB dan non-SPMB. Sementara ITB menerapkan Sumbangan Dana Pengembangan Akademik (SDPA) untuk jalur non SPMB -seperti Penelusuran Minat Bakat dan Potensi-bisa mencapai Rp 45 juta. Peserta SPMB juga dikenai uang sumbangan. Biaya tersebut belum termasuk Sumbangan Pembinaan Pendidikan atau SPP

Hingga hari ini masih terlihat belum ada keseriusan dari pemerintah dan legislatif untuk memperbaiki kondisi pendidikan yang sudah semakin buruk. Hal ini dilihat dari masih minimnya pemerintah dan legislatif mengalokasikan subsidi untuk anggaran pendidikan. Pada tahun APBN 2001, pemerintah hanya menganggarkan 4,55 % dari total APBN atau sekitar Rp. 13 triliun. Dalam APBN tahun 2002 untuk pendidikan dianggarkan Rp. 11,352 triliun atau 3,76 % dari APBN (Suara Pembaruan 14 September2002).Rp. 61.409.684.009.000,00 atau sekitar 7% lebih. Kondisi ini jauh dari amanat Undang-undang Dasar 1945 sebesar 20% atau bila melihat persentase penduduk indonesia sekitar Rp. 70 triliun. Dalam APBN 2003, anggaran untuk pendidikan hanya Rp 13,6 triliun atau sekitar 4,15 persen dari APBN, dalam APBN 2004 pemerintah dan legislatif mmberikan Rp 15,2 triliun atau 4,12 % dari APBN untuk pendidikan. Dan terakhir dalam RAPBN tahun 2007 sebesar

Dalam pengalokasian anggaran pendidikan pemerintah sering melakukan praktek-praktek yang keliru. Misalnya dalam penghitungan alokasi anggaran sektor pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2004/2005. Pemerintah mengukur persentase alokasi anggaran pendidikan berdasarkan total belanja pembangunan. Padahal, seharusnya sesuai mandat UUD 1945 pasal 31, persentase anggaran pendidikan mestinya diukur dari total APBN, dan bukan dari total belanja pembangunan. Karena jika dihitung dari total anggaran belanja pembangunan, alokasi anggaran subsektor pendidikan dan Pendidikan Luar Sekolah mencapai angka 22,1 persen (Kompas, 19 Agustus 2003). Jika tidak jeli melihat, seolah-olah pemerintah sudah mengakomodir kepentingan rakyat. Padahal prosentase tersebut jauh dari yang dibutuhkan untuk kebutuhan pendidikan rakyat.